16 Juni 2013
Wl : Elvira
Lagu : Bapa ku datang pada Mu, Yesus pokok, ku kan terbang, Bapa besar sungguh kasih setiaMu.
ayat hafalan : Matius 10 : 30
Daniel 6:13-29
Keberanian dan ketaatan Daniel luar biasa. Ia tidak gentar sedikit
pun dan menjadi takut-takut beribadah. Daniel tetap beribadah dan berdoa
seperti biasanya. Apakah yang menjadikan Daniel seperti itu? Tentu saja
Allah yang memimpinnya.
Tetapi, Alkitab juga mencatat bahwa kebiasaan Daniel itu sudah ia
lakukan sejak lamaaa sekali. Alkitab mencatat “seperti yang biasa
dilakukannya.” Sejak kapan? Ingatkah engaku renungan kita beberapa hari
yang lalu tentang Daniel muda yang sudah menetapkan hati untuk sungguh
beribadah kepada Allah? Mari kita lihat dan baca kembali Daniel 1:8.
Sejak muda Daniel sudah menetapkan hati sungguh beribadah kepada
Allah, dan itu terus ia lakukan sampai ia tua. Waaaw, ternyata iman
seperti Daniel memerlukan pelatihan yang lama. Iman dan keteguhan hati
Daniel tidak tumbuh dalam satu malam.
Karena ibadahnya, Daniel dilemparkan ke gua singa. Tetapi, Allah itu
setia. Bukan Raja Darius yang menolong Daniel, tetapi Allah yang
kepada-Nya Daniel berdoa. Allah sendiri yang membela hamba-Nya. Melalui
peristiwa itu, sekali lagi Daniel menjadi kesaksian yang baik dan
membuat banyak orang melihat kemuliaan Allah. Puji Tuhan!
Engkau masih muda. Maukah engkau sejak sekarang menetapkan hati untuk
sungguh mengasihi Allah dan taat kepada-Nya? Sehingga, ketika dewasa
engkau tidak gampang diancam dan ditakut-takuti orang yang tidak
percaya, tetapi tetap percaya kepada Allah.
Inti
walaupun Daniel di fitnah dan di lempar ke gua singa yang menyeramkan, tapi Daniel tidak takut dan gentar karena Daniel tahu, Bapa bersama dia.
Adik-adik pun mesti demikian, walaupun banyak teman yang jahat sama kalian, ataupun jelek-jelekin kalian, atau dunia ini semakin jahat ya, tapi percaya Bapa di surga akan meluputkan bahaya di depan kalian asal kita harus tetap Percaya, Setia, dan berdoa untuk ancaman bahaya yang ada.
Penutup
Adik-adik tahu ya, daniel di lepaskan dari mulut singa yang tadinya lapar menjadi singa yang kenyang. maka Bapa kita di surga tidak akan mempermalukan anakNya, kalo kita anakNya maka, tidak akan pernah di permalukan, asal kita harus Percaya, Setia, dan Berdoa untuk keadaan sekarang. cerita ama Bapa kita lewat doa yang sungguh-sungguh.
Selamat melayani ^^ Lv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar